Sunday, August 27, 2017

Mahasiswa KKN Unila Audiensi dengan DPRD Lampung Selatan

 
AUDIENSI: Mahasiswa KKN PPM Unila bersama anggota Komisi D DPRD Lampung Selatan, Jumat (25/8)
KALIANDA - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Lampung (KKN PPM Unila) yang mengabdi di Desa Sumurkumbang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan memenuhi undangan audiensi dengan DPRD Lampung Selatan, Jumat (25/8) lalu. Kegiatan ini dalam rangka menyampaikan bentuk program dan kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan. Mahasiswa KKN diterima langsung oleh Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat, Yuli Gunawan beserta sejumlah anggota dewan lainnya.

Koordinator Kecamatan (Korcam) Ganjar Andhulangi menjelaskan, dalam audiensi selain menyampaikan program PPM yang mengangkat tema konservasi hutan dan bididaya aren, mahasiswa juga menyampaikan aspirasi yang dititipkan masyarakat desa terkait infrastruktur, birokrasi desa, dan pendidikan.

"Kami menyampaikan kegiatan-kegiatan KKN PPM yang telah kami laksanakan. Selain di Desa Sumurkumbang, KKN PPM dengan kegiatan serupa juga dilaksanakan di Desa Padan dan Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan. Kami juga tidak lupa menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat kepada para anggota dewan," jelasnya.
Yuli Gunawan merespon positif atas kegiatan yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN di Kabupaten Lampung Selatan. Dirinya berharap penyuluhan yang dilakukan mahasiswa dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkesinambungan.

"Masyarakat pada dasarnya membutuhkan edukasi yang berkesinambungan. Saya harap mahasiswa jangan hanya sebatas KKN selama 40 hari ini saja. Tapi, ada kegiatan selanjutnya untuk terus memonitoring masyarakat di desa," ujar Yuli.

Dalam audiensi, Yuli juga mengharapkan mahasiswa menjadi agen dalam mempromosikan potensi-potensi pariwisata di Lampung Selatan. Menurutnya, pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah kabupaten (Pemkab) saat ini terus menggalakkan pariwsata untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sebelum menutup audiensi mewakili seluruh mahasiswa KKN di Lampung Selatan, mahasiswa yang hadir mohon pamit kepada anggota dewan karena masa mengabdi KKN akan berakhir pada 31 Agustus mendatang.

Untuk informasi, KKN PPM yang bertemakan Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Aren dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Wilayah KPH Rajabasa ini dilaksanakan di tiga desa dengan melibatkan 25 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu.

GULA SEMUT: Mahasiswa bersama dosen memberikan penyuluhan praktik pembuatan dan pengemasan gula semut di Desa Way Kalam, Kamis (24/8).

PENYULUHAN: Prof. Sugeng P. Harianto memberikan penyuluhan tentang konservasi hutan kepada warga di Desa Padan, Selasa (22/8).
Beragam kegiatan dilaksanakan mahasiswa dibawah dosen pengampu Rommy Qurniati dan Duryat dari Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Unila ini. Diantaranya, penyuluhan penguatan kelembagaan lembaga pengelola hutan desa (LPHD); penyuluhan konservasi hutan yang menghadirkan Prof. Sugeng P. Harianto; hingga pembuatan, pengemasan, dan pemasaran gula semut oleh dosen Teknik Hasil Pertanian (THP) Otik Nawansih (*)

Wednesday, June 14, 2017

Waw Kreatif ! Anak Muda Lampung Yang Tergabung Dalam Tim Adinda Pattimura Ini Bagikan Lima Ribu Kurma



TUMBAI.COM, Bandar Lampung - Puluhan Anak Muda Lampung Yang Tergabung Dalam Tim #AdindaPattimura Bagikan 5000 Kurma dan Masker Yang Dikemas dalam 1000 Takjil Di Bunderan Hajimena Bandar Lampung,  Hari ini (14/6).

Kegiatan Yang Bertajuk Pattimura Menyapa Ini Merupakan Rangkaian Kegiatan Dibulan Ramadhan. 

Rifqi MD,  Koordinator Tim #AdindaPattimura Mengatakan Gerakan 1000 Takjil Tersebut Dibagikan Kepada Para Pengendara Kendaraan Bermotor. 

"5000 Kurma dan Masker Ini Kita Kemas Dalam 1000 Takjil, dibagikan Pada Pengendara Kendaraan disepanjang Jalan Baypas Tepatnya Di Lampu Merah Hajimena" Jelas Rifqi. 

Ada Yang Beda Dari Kegiatan Bagi-bagi Takjil Secara Unum Oleh Tim #AdindaPattimuraYakni Kurma dan Masker.  

"Kenapa Harus Kurma? Karena Kurma Adalah Sunnah Rasulullah.  Masker juga agar masyarakat yang mengendarai kendaraan sehat,  bebas dari debu diperjalanan menuju kampung halamannya" Tambah Aktivis Mahasiswa Universitas Bandar Lampung Ini.

Rifqi menambahkan,  Dalam waktu dekat #AdindaPattimura Akan Deklarasikan Diri Untuk Serius Mendorong H.Pattimura, SE Maju Pada Pemilihan Gubernur 2018 Mendatang.

Friday, March 24, 2017

Mahasiswa Kecam Sikap Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung

Bandar Lampung - Puluhan Mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Solidaritas Gerakan Mahasiswa Lampung mengecam sikap Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung, Irwan S Marpaung terhadap bawahannya Kabid Poldagri Hj. Koimah Indraguru yang saat ini terbaring dirumah sakit.

Aksi yang bertajuk Peduli Birokrasi ini berlangsung Kamis (22/3) kemarin berlangsung di Bundaran Adipura Bandar Lampung.

Rizki Hendarji Putra Selaku Koodinator Lapangan Aksi sangat menyayangkan sikap Kepala Kesbangpol, Sebagai seorang pejabat publik tidak seharusnya itu terjadi apalagi sampai mengeluarkan perkataan kasar kepala bawahannya.

"Kami sangat menyayangkan sikap bapak Irwan S Marpaung yang tidak sadar bahwa ia adalah pejabat publik. Padahal selain sebagai Kepala Kesbangpol ia juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Lampung. Seharusnya menjadi suri tauladan bagi semua ASN Kesbangpol dan Masyarakat secara umum" lontar Mahasiswa FISIP Universitas Lampung ini.

Pria yang akrab disapa Darji ini menambahkan bahwa dalam pengelolaan tata pemerintahan yang baik, factor kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja lembaga pemerintahan disegala aspek. Oleh karenanya pemimpin harus menjadi suri tauladan (Uswatun Hasanah) bagi anggotanya baik dalam pola fikir, pola sikap dan pola tindak. 

Sementara Koordinator Gerakan Mahasiswa Lampung, Rosim Nyerupa menegaskan bahwa peristiwa ini menunjukkan adanya kelemahan penerapan asas, prinsip, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku pejabat public di Lampung.

Sesuai dengan UU No.5 tahun 2014 berbunyi "Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; Kode etik dan kode perilaku sebagaimana bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN".

"Selama ini kita digadang-gadang dengan Pemerintahan yang baik (Good Governance) tapi nyatanya demikian. Untuk mewujudkan Sistem Pemerintahan yang baik sudah pasti harus disokong dengan birokrasi yang baik pula. Iya dong ! bagaimana akan terwujud Reformasi Birokrasi kalau saja pimpinan birokrasinya tidak beretika" Kata Rosim.

Menyikapi hal tersebut, Rosim menegaskan bahwa Gerakan Mahasiswa Lampung mengecam keras sikap arogansi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Lampung dan meminta Gubernur juga DPRD Lampung dapat mengevaluasi dan menon-aktifkan Irwan S Marpaung dari jabatannya. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk mengevaluasi dan melakukan tindakan atas sikap dan perilaku tersebut.

Thursday, March 16, 2017

Sejak Dilantik, Gubernur Dinilai Mahasiswa Gagal Wujudkan Visi Pemerintah


Bandar Lampung – Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo dinilai gagal wujudkan Lampung Maju dan Sejahtera yang menjadi Visi Pemerintah Provinsi. Hal tersebut disampaikan sejumlah aktivis mahasiswa dalam forum kajian mahasiswa yang bertajuk Lampung hari ini. Forum kajian yang diinisiasi oleh aktivis mahasiswa berbagai kampus  ini berlangsung dipelataran Kampus UMITRA (15/3/2017) kemarin.

Visi yang dibuat oleh Gubernur Lampung sejak terlantik 2014 lalu dianggap hanya menjadi sebuah simbol bagi Pemerintah Daerah Lampung.

Rizki Hendarji Putra, Mahasiswa FISIP Unila mempertanyakan kinerja gubernur sejak dilantik. Menurut pria yang akrab disapa Darji ini, Seharusnya mendekati akhir masa jabatan Gubernur paling tidak 60% Visi yang digadangnya dapat terwujud walaupun tidak seutuhnya terwujud Maju dan Sejahtera.

"Kita mempertanyakan kinerja Pemerintah Provinsi Lampung ? bukan meragukan kapasitas, tapi kita tidak melihat dengan konkret tolak ukur atas pencapaian terhadap Visi yang ingin muwujudkan Lampung Maju dan Sejahtera ?”  kata darji dalam diskusi.

Sementara mahasiswa Universitas Bandar Lampung, Rifqi Masyhuri Dinata dengan senada menegaskan upaya  Pemprov untuk mewujudkan visinya tidak disokong oleh langkah yang konkret baik dalam perangkat birokrasi yang mumpuni maupun program yang benar-benar mengena ditengah masyarakat dipelosok Lampung. Perubahan yang menjadi jargon kampanye hanya dirasakan oleh sekelompok orang-orang terdekat, bukan rakyat menengah kebawah.

“Tidak semua ya, Seperti Program Desa Saburai belum terlihat apakah efeknya terhadap masyarakat desa yang mendapatkan jatah program tersebut, kemudian kasus korupsi yang melibatkan kepala dinas provinsi juga menunjukkan bahwa Gubernur dalam upaya penataan perangkat birokrasi yang tidak tepat, belum lagi kasus lain yang menjadi kritik berbagai kalangan masyarakat”.

Berbeda pandangan, Presiden Mahasiswa Umitra, Alfian menyayangkan sikap etika pejabat publik yang tidak menunjukkan sosok negarawan. Alfian mengkritik keras sikap Gubernur dan Walikota yang saling menjelekkan didepan publik.

“Disuatu kegiatan, Dalam sambutan gubernur malah menyudutkan Walikota, begitu juga sebaliknya, seharusnya tidak demikian. Bagimana koordinasi struktural pemerintahan baik jika ketidakharmonisan kepala daerah terjadi” Sampai Alfian.

Diskusi yang dimoderatori oleh Nick Kurniawan, wakil gubernur BEM FISIP Unila ini setelah mengkaji dan menghasilkan point-point Penting yang nantinya akan dihiringkan kepada DPRD Provinsi menuai kesepakatan membentuk aliansi Gerakan Mahasiswa Lampung dengan tajuk Mahasiswa Menatap Lampung.  Rosim Nyerupa dipercayai mengkoordinatori Aliansi yang nantinya akan bergerak masif mengkaji hingga aksi besar yang akan meminta Pemprop untuk bertanggung jawab atas segala tuntutan mereka.

Monday, February 27, 2017

HMI KOMEK Unila Berikan Bantuan Kepada Korban Banjir



Bandar Lampung - Dalam rangka membantu meringankan korban bencana banjir, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung Komisariat Ekonomi Universitas Lampung bekerja sama dengan masyarakat, melaksanakan kegiatan bakti sosial di kawasan jembatan baru Way Blau, RT. 34 LK. III Kelurahan Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung (26/2/17).

Melalui gerakan HMI Komek peduli banjir. HMI Komek Unila  melakukan pembersihan lingkungan yang terkena dampak banjir dan memberikan bantuan logistik berupa beras, mie instan, minyak goreng, gula, pakaian dan obat obatan.

Ketua Umum HMI Komisariat Ekonomi Universitas Lampung Ahmad Hafizh Adnan mengungkapkan, "HMI Komek peduli banjir merupakan gerakan yang di bentuk untuk memberikan bantuan dengan ikhlas kepada masyarakat, sebagai salah satu upaya nyata mewujudkan cita-cita HMI". Hafizh berharap, bantuan HMI Komek peduli dapat bermanfaat bagi masyarakat guna meringankan beban masyarakat dalam menghadapi musibah banjir.

Lebih lanjut, ia menambahkan, gerakan bakti sosial ini merupakan kerjasama yang baik antara HMI dan Masyarakat dalam menanggulangi masalah banjir. “Banjir merupakan bencana yang bisa menimpa siapa saja, sering kali menjadi kendala dalam menjalani aktivitas keseharian, banjir juga dapat menyebabkan berbagai masalah bagi masyarakat khususnya aspek kesehatan,” jelas Hafizh, usai menyusuri kawasan yang terendam banjir di RT. 34 LK. III Kelurahan Pesawahan Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung.

Sementara itu Kepala Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (Kabid PTKP) HMI Komek Unila, Robiansyah Eka P, menjelaskan "gerakan HMI Komek peduli banjir adalah salah satu bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi Negeri, yaitu pengabdian mahasiswa kepada masyarakat”. 

Dalam kegiatan bakti sosial tersebut, mahasiswa dan masyarakat saling bahu membahu dalam melakukan pembersihan lingkungan yang terkena dampak banjir. “Mudah-mudahan musibah ini dapat segera di tanggulangi dengan baik. Semoga kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan karena masyarakat masih banyak membutuhkan bantuan”, ucapnya.

Salah satu warga korban bencana banjir, Basri, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada HMI Komisariat Ekonomi atas bantuan yang telah di berikan kepada masyarakat. “Saya sangat berterimakasih kepada HMI atas bantuanya . Soalnya, kami sudah lelah untuk membersihkan sampah sisa banjir, kami berharap pemerintah dan dinas terkait cepat tanggap untuk menangani pembersihan lingkungan dengan menambah armada pengangkut sampah dan normalisasi sungai”, kata basri.


Thursday, November 10, 2016

MAHASISWA ; PAHLAWAN MASA DEPAN INDONESIA (KATANYA)

Robbiyansyah, Penulis
Katarosim.com - Masa depan bangsa indonesia ada di tangan pemuda , bila hancurnya generasi muda, maka hancur pula bangsa ini. Olehnya itu, pembangunan manusia perlu menjadi prioritas utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena pertumbuhan dan perkembangan selalu ada dalam hidup setiap insan. Apalagi zaman mengglobal seperti ini, berbagai persoalan yang akan kita hadapi di berbagai macam sektor , baik itu sektor pendidikan , kesehatan, politik, sosial dan budaya maupun keagamaan.

Mahasiswa sebagai lokomotif perubahan, diharapkan terus mengaktualisasi sebagai cerminan masyarakat ilmiah, berwawasan luas dan memiliki intelektual. Mahasiswa dipersiapkan untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk pembangunan bangsa , negara dan agama yang dianut. Dalam konteks itulah, peranan mahasiswa sebagai agent of social control serta sebagai agent of change.

Bercermin dari kondisi mahasiswa hari ini yang kita rasakan adalah terbentuknya mental mahasiswa yang hedonis dan pragmatis, sebab kita dari awal dicetak untuk hidup yang serba praktis dan tidak mencoba berdialog dalam setiap pemikiran. Kita terjebak dengan hanya berdebat di bilik kuliah, jarang sekali mahasiswa mencoba berfikir tentang persoalan kerakyatan, keagamaan ataupun bagaimana konsep memajukan bangsa di era globalisasi ini.

Melihat fenomena tersebut, maka kita mempunyai kewajiban untuk mengubah mentalitas yang hedonis dan pragmatis tersebut kembali kepada jati diri mahasiswa, yang mempunyai idealisme tinggi. salah satu jalan alternatif untuk itu adalah dengan menghadapkan langsung mahasiswa pada persoalan-persoalan kerakyatan.


Disamping itu, supaya berjalan seimbang, fungsi universitas sebagai fungsi pengabdian masyarakat harus dilaksanakan tidak hanya terbatas pada simbol, tetapi benar-benar nyata di dalam aplikasinya. Dengan begitu, idealisme serta daya kritis mahasiswa yang terasa hilang akan dapat dibangunkan kembali.

Penulis adalah Aktivis HMI yang juga Mahasiswa Jurusan Kebun Polinela

Thursday, November 3, 2016

Sikap HMI Cabang Bandar Lampung Terhadap Kasus AHOK

PRESS RILIS :

"Penegakan Hukum Terhadap Penistaan Agama" (Basuki Tjahja Purnama "Ahok")


Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan negara berdaulat yang terlahir atas dasar kemajemukan. Kemajemukan tersebut meliputi daerah, adat-istiadat, golongan, suku, bahasa dan agama. Secara faktual historis kemajemukan adalah keniscayaan indonesia. Dari itu, para pendiri bangsa (founding father) merawat dan menjaga kemajemukan bangsa indonesia dengan semboyan "bhineka tunggal ika" sebagai generasi muda islam dan kelompok intelektual muda islam yang ikut serta dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara kesatuan republik indonesia. Himpunan mahasiswa islam menyadari bahwa kemajemukan bangsa indonesia adalah modal dasar yang harus senantiasa di jaga, di rawat dan di pertahankan oleh semua kelompok. Negara melalui pemerintah harus menjamin dan bertanggung jawab atas terwujudnya keutuhan negara kesatuan republik indonesia dalam bingkai kemajemukan. Siapa pun yang dengan sengaja mengusik dan mencoba untuk merusak tatanan kemajemukan bangsa, maka negara harus bersifat tegas untuk memprosesnya secara hukum tanpa tebang pilih dan tentunya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Suadara basuki tjahja purnama "ahok" secara jelas dan sengaja mengusik dan mengganggu salah satu tiang kemajemukan bangsa yaitu dengan menistakan agama islam yang mengakibatkan adanya kegaduhan mengganggu keutuhan negara kesatuan republik indonesia, mengganggu stabilitas nasional, yang dapat mengancam integrasi bangsa. Medan perjuangan HmI meliputi aspek kebangsaan / keindonesiaan, keislaman, dan kemodernan. Sadar akan raga dan tanggung jawabnya sebagai kelompok intelektual muda dan generasi muda Islam, maka berdasarkan hasil rapat internal Pengurus HmI Cabang Bandar Lampung yang bertempat di sekretariat HmI Cabang Bandar Lampung Jl. Jendral Sudirman Nomor 47 pada Selasa, 02 November 2016, dengan ini, maka Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Bandar Lampung menyampaikan beberapa hal sebagai berikut;


1. Presiden Joko Widodo harus menjadi pemimpin yang tegas, adil, dan bijaksana bagi masyarakat Indonesia, dengan tidak melindungi saudara Basuki Tjahja Purnama "ahok" dari jeratan hukum atas kasus penistaan Agama Islam.


2. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dalam hal ini di wakilkan Kapolda Lampung sebagai aparat penegak hukum harus segera melakukan proses penindakan hukum terhadap saudara Basuki Tjahja Purnama "ahok" dengan seadil-adilnya.


3. Meminta kepada seluruh lapisan masyarakat terkhususnya masyarakat Lampung untuk tetap bersikap tenang menjaga kondusifitas dan tidak terprovokasi dan tidak melakukan tindakan provokatif yang mengarah / melebar konflik Sosial, Suku, dan Agama yang dapat mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG


YEFRI FEBRIANSAH 
(Ketua Umum)

KHOIRUL ANAM 

(Sekretaris Umum)

Thursday, October 27, 2016

Divonis 20 Tahun, Ini Alasan Hakim Atas Jessica

Suara.com - Majelis hakim menyatakan tidak perlu adanya saksi fakta untuk bisa melakukan pembuktian perbuatan terdakwa dalam kasus tindak pidana pembunuhan menggunakan racun.

Hal itu disampaikan Hakim Anggota Partahi Tulus Hutapea saat membacakan amar putusan terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.

Kata Partahi, majelis hakim dapat menggunakan bukti-bukti tak langsung untuk bisa membuktikan perbuatan terdakwa.

"Secara formal untuk membuktikan tindak pidana tidak perlu ada saksi mata. Apabila terdakwa menggunakan instrumen racun yang dimasukkan ke dalam minuman maka tidak perlu ada orang yang melihat orang memasukkan racun. Maka hakim dapat menggunakan circumstance evidence atau bukti tak langsung," kata Partahi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).

Hakim Partahi pun mengurai mencari bukti-bukti tak langsung tersebut yakni seperti sosok yang memesan minuman yang diminum korban dan mencermati gerakan mencurigakan pemesan minuman tersebut. Dengan demikian, lanjut Partahi, majelis hakim akan mencocokan keterangan dari alat bukti lain yang disertakan di persidangan.

"Siapa yang pesan, siapa yang paling lama menguasai minuman itu, apa ada gerak gerik mencurigakan. Bukti yang satu diperkuat dengan bukti lain kendati itu hanya menjadi circumstance evidence," kata dia.

Lebih lanjut, Partahi menyampaikan apabila sepanjang persidangan seorang terdakwa belum mengakui perbuatan yang didakwakan jaksa, maka hakim bisa menyesuaikan fakta-fakta yang muncul di persidangan.

"Secara materiil apabila terdakwa tidak mau mengakui sepanjang fakta terbukti dan saling berkesesuaian maka secara objektif terdakwa melakukan perbuatan tersebut. Teori kesengajaan yang diobjektifkan terdakwa telah sengaja melakukan tindak pidana pada korban dan memenuhi unsur yang didakwakan JPU," kata Partahi.


Top