Bandar Lampung – Gubernur
Lampung, M.Ridho Ficardo dinilai gagal wujudkan Lampung Maju dan Sejahtera yang
menjadi Visi Pemerintah Provinsi. Hal tersebut disampaikan sejumlah aktivis
mahasiswa dalam forum kajian mahasiswa yang bertajuk Lampung hari ini. Forum
kajian yang diinisiasi oleh aktivis mahasiswa berbagai kampus ini berlangsung dipelataran Kampus UMITRA
(15/3/2017) kemarin.
Visi yang dibuat oleh
Gubernur Lampung sejak terlantik 2014 lalu dianggap hanya menjadi sebuah simbol
bagi Pemerintah Daerah Lampung.
Rizki Hendarji Putra, Mahasiswa
FISIP Unila mempertanyakan kinerja gubernur sejak dilantik. Menurut pria yang
akrab disapa Darji ini, Seharusnya mendekati akhir masa jabatan Gubernur paling
tidak 60% Visi yang digadangnya dapat terwujud walaupun tidak seutuhnya
terwujud Maju dan Sejahtera.
"Kita mempertanyakan kinerja Pemerintah Provinsi Lampung ? bukan
meragukan kapasitas, tapi kita tidak melihat dengan konkret tolak ukur atas pencapaian
terhadap Visi yang ingin muwujudkan Lampung Maju dan Sejahtera ?” kata darji dalam diskusi.
Sementara mahasiswa Universitas
Bandar Lampung, Rifqi Masyhuri Dinata dengan senada menegaskan upaya Pemprov untuk mewujudkan visinya tidak disokong
oleh langkah yang konkret baik dalam perangkat birokrasi yang mumpuni maupun
program yang benar-benar mengena ditengah masyarakat dipelosok Lampung.
Perubahan yang menjadi jargon kampanye hanya dirasakan oleh sekelompok
orang-orang terdekat, bukan rakyat menengah kebawah.
“Tidak
semua ya, Seperti Program Desa Saburai belum terlihat apakah efeknya terhadap
masyarakat desa yang mendapatkan jatah program tersebut, kemudian kasus korupsi
yang melibatkan kepala dinas provinsi juga menunjukkan bahwa Gubernur dalam
upaya penataan perangkat birokrasi yang tidak tepat, belum lagi kasus lain yang
menjadi kritik berbagai kalangan masyarakat”.
Berbeda pandangan, Presiden
Mahasiswa Umitra, Alfian menyayangkan sikap etika pejabat publik yang tidak
menunjukkan sosok negarawan. Alfian mengkritik keras sikap Gubernur dan
Walikota yang saling menjelekkan didepan publik.
“Disuatu kegiatan, Dalam
sambutan gubernur malah menyudutkan Walikota, begitu juga sebaliknya,
seharusnya tidak demikian. Bagimana koordinasi struktural pemerintahan baik
jika ketidakharmonisan kepala daerah terjadi” Sampai Alfian.
Diskusi yang dimoderatori
oleh Nick Kurniawan, wakil gubernur BEM FISIP Unila ini setelah mengkaji dan
menghasilkan point-point Penting yang nantinya akan dihiringkan kepada DPRD
Provinsi menuai kesepakatan membentuk aliansi Gerakan Mahasiswa Lampung dengan tajuk
Mahasiswa Menatap Lampung. Rosim Nyerupa
dipercayai mengkoordinatori Aliansi yang nantinya akan bergerak masif mengkaji
hingga aksi besar yang akan meminta Pemprop untuk bertanggung jawab atas segala
tuntutan mereka.
0 komentar:
Post a Comment