Thursday, September 22, 2016

Sastra Lisan Sai Bumi Dua Jurai


Nyokabar Lampung. Sastra lisan banyak dijumpai didaerah-daerah, bahkan setiap daerah dengan rumpun sama kadang memiliki bentuk sastra berbeda. Sastra Lisan Lampung adalah karya sastra tutur (ujar/lisan) dan sering dianggap karya sastra pertama.
Sastra lisan ini dilakukan melalu ucapan namun karya sastra itu sendiri berkutat dibidang tulisan, karena Lampung juga mempunyai sastra tulisan, Lampung mempunyai aksara Lampung.

Lampung mempunyai beragram bentuk sastra lisan sesuai dengan dialek bahasa, berikut jenis-jenis sastra lisan Lampung :
  1. Paradinei / paghadini, sastra lisan Lampung fungsinya menyambut tamu dalam acara pernikahan adat.
  2. Pepaccur / pepaccogh / Wawancan, sastra lisan Lampung fungsinya pemberian gelar adat pengantin disertai nasihat-nasihat pada pengantin. Ngamai adek pemberian gelar pengantin pria, Ngenei adek pemberian gelar pada pengantin wanita. Pepaccur dalam setiap bait berjumlah 4 baris
  3. Pattun / segata / adi-adi adalah sastra lisan Lampung yang berupa nyanyian. Setiap bait dalam segata terdiri dri 4 baris. Dan bersajak ab-ab.
  4. Bebandung, sastra lisan Lampung berisi nasihat / petuah atau ajaran berkenaan agama Islam. dalam setiap bait berjumlah 4 baris.
  5. Ringget dikenal di lingkungan masyarakat lampung Abung, Menggala, melinting – dalam setiap bait berjumlah 6 baris. Ringget digunakan pada saat pelepasan atau keberangkatan seorang gadis secara lamaran (ippun), keberangkatan tersebut disebut Ittar Terang menuju tempat calon suami. 
  6. Pisaaan dikenal di lingkungan masyarakat lampung pubiyan, sungkai, wai kanan. Dalam setiap bait berjumlah 4 baris.
  7. Highing-highing dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pemanggilan jelema daya (komering). 
  8. Wayak / ngehahaddo / hahiwang dikenal di lingkungan masyarakat Lampung Pesisir. 
    Fungsi ringget / pisaan / highing-highing / wayak / ngehahaddo / hahiwang Untuk pengantar acara adat. pelengkap acara pelepasan pngantin wanita ke tempat pengantin pria Pelengkap acara cangget / tarian adat Senandung pada saat menina bobokan anak.
  9. Pisaan ialah sastra lampung yang berupa tulisan fungsinya sebagai pelengkap acara muda-mudi / jago damar / kedayok dan Pengisian waktu bersantai. 
  10. Hahiwang ialah sastra lisan lampung yang berisi kesedihan.
  11. Talibun adalah sastra lisan yang berasal dari melayu, termasuk ragam puisi Lampung. Talibun kadang-kadang berupa berbalas pantun. Setiap bait dalam talibun berjumlah 6 baris yang bersajak abc-abc.
  12. Ngedio. Pada acara begawi, biasanya mengadakan acara bujang gadis (Muli meghanai) yang disebut Ngedio. Dalam acara ini bujang gadis bersenda gurau dan berbalas surat. Ngedio ada dua yaitu Ngedio pebukaan (ngedio di awal begawi/hajat), Ngedio pegubaran (ngedio di akhir acara hajat).

Related Posts

0 komentar: