Tumbai.com - Pemuda acapkali digadang-gadang sebagai kaum perubahan, yang akan membawa negeri pertiwi ini ke zaman yang lebih baik. Pemuda dalam konteks ini mahasiswa. Mahasiswa yang katanya merupakan agen control social yang katanya tersohor dengan idialismenya, keintelektualitasannya, kedekatan emosionalnya dengan semua lapisan masyarakat serta dituangkannya dengan jiwa mengkritisi yang kukuh. Namun itu hanya sekedar nilai historis semata pada saat ini. Mahasiswa mendominasi menjual nilai historis yang telah ditorehkan pendahulunya hanya demi kepentingan pribadi dan organisasinya.
Saya ingin mengajak kawan-kawan menoleh sedikit kebeberapa era dibelakang seperti rezim demokrasi terpimpin, rezim orde baru, rezim reformasi yang banyak cerita didalamnya dan melibatkan pemuda dalam konteks ini mahasiswa seperti lafran fane dkk dengan HmI, muhaimin dkk dengan PMII, soehogie dkk dengan mapala, dan golongan-golongan Mahasiswa lainnya yang sampai hari ini terus menyerukan atasnama rakyat.
Mereka sangat dikenal dan dicintai masyarakat perkotaan hingga pedesaan karena pengabdian mereka yang menciptakan pembangunan fisik dan mental kesetiap penjuru. Fakta ini seolah-olah masih diaktualisasikan oleh teman-teman mahasiswa terlepas mereka sadar atau tidak.
Namun masyarakat tidak merasakan sentuhan hangat itu lagi, yang ada hanyalah sebuah kerinduan dan kepalsuan semu yang mendalam hadir ditengah mereka, apalagi untuk masyarakat pedesan yang sulit akan semuanya !. Mereka kaum-kaum intlek itu hanya mengatasnamakan rakyat demi kepuasanya pribadi saat ini !. Mereka hanya mencari pengetahuan untuk mereka !. Mereka memperebutkan dan ingin menggenggam sistem dalam organisasi yang besar agar nilai prestis mereka tinggi !. Mereka selalu memperkuat diri mereka agar dekat dengan penguasa !. Mereka sebagai teman rakyat sudah banyak berkhianat saat ini !. Bahkan mereka banyak mengabaikan kelompok-kelompok masyrakat dipedesaan. Mereka enggan untuk terlibat didalamnya cuma karena ego dan mengasumsikan dirinya tidak cakap didalam wadah yang kecil dan sudah memiliki ilmu yang tinggi dan relasi yang banyak. Mereka bisa dirasakan ketika mereka hanya ingin memenuhi persyaratan akademis mereka saja seperti KKN ! Bagaimana jika KKN dihapuskan ? Apakah bangsa ini juga harus dihapuskan ?
Rahmat Santori
Pemuda Desa Abung Pekurun, Lampung Utara
0 komentar:
Post a Comment