Saya teringat saat menjadi mahasiswa baru ditahun 2012 lalu. Saya bingung apakah harus fokus diakademik saja atau sambilan aktiv berorganisasi.
Satu semester saja tempuh kuliah sambil aktiv berorganisasi.
Yang menjadi kebingungan memang jika aktiv diorganisasi takut Akademik akan menurun. Itu sebuah pemikiran yang kolot menurut saya. Sebab segala sesuatu menjadi hak kita yang artinya semua tergantung atau kembali lagi kepada kita.
Saya aktiv diorganisasi sejak semester 1 saat maba. Tapi disamping berorganisasi ketekunan belajar terus digiatkan, tak heran jika disemester 1 IPK saya mencapai 3,96. Menjadi aktivis adalah pilihan. Belajar memimpin, belajar mandiri dan belajar simpatik terhadap satu sama lain tidaklah kita dapatkan dikelas saat perkuliahan berlangsung. Tetangga kita kanan kiri rumah tidak akan tahu ilmu apa yang kita pelajari, tidak akan tahu apakah itu kimia, apakah itu politik, dll tapi diterima atau tidaknya kita ditengah masyarakat ketika kita mampu mensejajarkan diri atau bagaimana kepiawaian kita dan ini semua dinamakan emosional quetion yang kebanyakan didapatkan melalui pengembangan sofskill.
Kita tidak boleh kaku dengan siapapun. Kita tidak boleh ekslusif apalagi menutup diri. Kita harus jadi pribadi yang tegas santun beradab. Kita harus jadi pribadi yang mudah bergaul dengan siapapun. Karena sikap yang sok sip ( Sok Bijak, Sok Pinter, Sok Berani dll) hanyalah sikap yang tidak mencerminkan kepribadin orang lampung (bukan suku tapi orang yang tinggal dilampung). Saya yakin kita tidak demilian.
Ini trik menurut saya buat kalian mahasiswa baru. Jika Yakin Maka Percayalah ! Jika Percaya Maka Yakinlah ! Jika Berani Jangan Takut-takut, Jika Takut Jangan Berani-Berani !
Tiga Kunci Buat Kalian Mahasiswa Baru Jika Kalian Ingin Menjadi Mahasiswa Yang Bukan Sekedarnya Saja.
Tiga Kunci Tersebut Yakni :
1. Neddes (Bertahan) Dimana seorang pejuang sejati manakala dihadapkan dengan keadaan yang amat sulit tetap istiqomah kepada jalannya, bertahan dengan sabar apapun yang terjadi. Ia meyakini bahwa setiap persoalan yang hadir kadang tidak masuk akal ada jalan keluarnya.
2. Nemmen (Bersungguh-sungguh) Bersungguh-sungguh itu wajib dengan kata lain konsisten kepada apa yang dilakukan. Berkerja keras untuk terus menggapai perubahan baik diri maupun fokus yang dilakukan. Ia percaya usaha yang dilakukan dengan sabar.
3. Nerimo (Nerima) Apapun masalah yang dihadapi sang pejuang menganggap bahwa masalah tersebut adalah sebuah ujian yang ada hikmah dibalik semuanya. Seorang pejuang tentunya tidak boleh kecewa dengan apa yang dilakukan mengalami kegagalan. Ia meyakini bahwa gagal awal menuju keberhasilan. Semoga ALLAH SWT Senantiasa meridhoi perjuangan kita. Amin YRA..
Kita harus berani, Mahasiswa Lampung identik dengan gerakannya. Orang yang sukses lahir dari mereka yang tetap istiqomah dijalannya. Ingat ! Banyak yang menyesal mengapa saat ia jadi mahasiswa tidak aktiv. Jangan sampai dimasa saat jadi mahasiswa tidak punya cerita !
Perjuangan tidaklah mudah kawan. Hidup ingin menang harus diperjuangkan. Tidak ada kemenangan tanpa perjuangan.
#nedesnemennerimo #KalianPunyaPotensi
Tabik,
Rosim Nyerupa
0 komentar:
Post a Comment